Gerakan literasi sekolah merupakan program yang dibuat oleh pemerintah untuk mendorong siswa-siswi Indonesia agar memiliki budaya membaca atau minat baca yang tinggi. Gerakan ini sendiri dilakukan dengan membaca buku non-pelajaran selama 15 menit sebelum waktu belajar dimulai. Saat ini, gerakan literasi sekolah telah direalisasikan meskipun mendapat tanggapan yang beragam dari masyarakat, terutama dari para pelajar.
Ada banyak alasan yang memperkuat bahwa gerakan literasi sekolah tepat untuk dilaksanakan. Alasan yang pertama, gerakan ini dapat menumbukan dan meningkatkan minat membaca para siswa. Hal ini sangatlah bermanfaat, karena dengan membaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan para siswa. Alasan kedua, dengan membaca tentu akan menambah kosakata yang dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan bertambahnya kosakata, otomatis dapat membantu kita untuk membuat karya tulis sendiri dengan bahasa yang baik
Alasan berikutnya ialah kegiatan ini dapat mengurangi stress. Dengan melakukan kegiatan membaca, dapat membantu menekan perkembangan hormon stress seperti hormon kortisol sehingga dapat membuat pikiran lebih santai. Hal tersebut dapat membantu menurunkan tingkat stress hingga 67%. Selain relaksasi, dengan membaca buku dapat membawa kedamaian batin serta ketenangan yang sangat besar. Selain itu, dengan berbagai dampak positif dari membaca tersebut, tentu dapat meningkatkan SDM di Indonesia dan dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Akan tetapi, ada siswa yang berpendapat bahwa gerakan literasi ini sia-sia dan hanya membuang waktu saja. Bahkan, dalam pelaksanaannya waktu literasi ini banyak disalahgunakan oleh para siswa. Mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk bermain ataupun bercanda gurau dengan temannya. Sebenarnya hal ini terjadi jika kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, seharusnya pihak sekolah bisa mengawasinya dengan baik.
Ada juga siswa yang berpendapat bahwa dengan kegiatan ini membuatnya menjadi kurang fokus ketika mengikuti pelajaran jam pertama. Hal ini dikarenakan ia terlalu terbawa dalam cerita yang dibacanya dan masih terbawa cerita tersebut saat mengikuti kegiatan belajar.
Dari uraian di atas, saya sebagai penanggap sepakat dengan dilaksanakannya “Gerakan Literasi Sekolah”. Kegiatan ini dapat meningkatkan minat membaca para siswa sehingga siswa dapat memperoleh dampak positif dari membaca. Dalam pelaksanaannya, perlu pengawasan dari pihak sekolah agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa dan kegiatan ini dapat terus dilaksanakan.
Dibuat oleh : Devina Nabila Fitri